Taman
Hiburan Remaja (THR) memang tak lagi seperti dulu. Entah karena selera
manajemen yang menurun atau memang terhambat oleh selera pasar yang
identik dengan genre musik melayu masa kini, THR sekarang menjadi
muram. Kalaupun ada konser, mungkin dangdut, elekton atau sulap.
Adakalanya band-band pelajar unjuk gigi di tempat itu, namun itupun
sangat jarang, padahal, dekade 80-90an THR akrab sebagai tempat unjuk
gigi band-band besar nasional maupun lokal. Sebut saja Flowers, Grass
Rock, Power Metal, dan tentu saja Gombloh. Konon, awal 80an Gombloh
kerap tampil di THR untuk melegakan dahaga masyarakat Surabaya akan
musik-musiknya yang melegenda.
Perlu dicatat sebagai sejarah perjalanan kami, THR adalah tempat dimana kami melakukan performance pertama kali. Ketika terbentuk pada akhir 2011. kami mencoba untuk menawarkan konsep Sekaring Jagad dan Tribute to Gomblohnya
pada beberapa penggiat even di Surabaya, salah satunya adalah Iyus
Reptil, sesepuh komunitas musik 'No Wars'. Beliaulah yang pertama kali
menanggapi konsep kami dan memberikan tempat di THR untuk unjuk gigi.
Even
dimulai jam 19.00 dan Sekaring Jagad ada dalam daftar penampil
terakhir. Ketika disana, Sekaring Jagad sepanggung dengan beberapa band
tribute yang kami lupa namanya, dan mereka membawa kelompok
penggemarnya. Tiga band yang tampil bersama kami adalah band Tribute to Boomerang, Tribute to Endank Soekamtiserta Tribute to MR.Big. Semuanya lebur dalam nyanyian dan musikalitas para penampil saat itu.
Sekaring
Jagad pada kesempatan itu membawakan 4 lagu karangan Gombloh, yakni
Kugadaikan Cintaku, Hong Wilaheng Sekaring Bawono Langgeng, Berita Cuaca
dan Apel. Saat itu Sekaring Jagad masih dalam format 4 personil, yakni
Tato Tara (gitar), Guruh Dimas Nugraha (vokal), Franky Mundu (bass) dan
Eka Kris (drum). Penampilan Sekaring Jagad pertama kali di THR mendapat
sambutan cukup positif dari kalangan penikmat musik, termasuk Boomers
Fans Club yang notabene band idola mereka, Boomerang, pernah juga
membawakan lagu Gombloh yang berjudul 'Berita Cuaca'
Penampilan
Sekaring Jagad untuk pertama kali dalam anggapan orang mungkin biasa,
namun bagi Sekaring Jagad sendiri, tidak ada yang lebih membuat kami
bangga hingga menitikkan air mata, mengingat idola kami, Gombloh, dahulu
pernah tampil di sebuah panggung yang sama, dan melagukan lagu-lagu
yang juga kami bawakan. Entahlah, namun perasaan itu tetap hinggap di
hati hingga kini. Bahwa untuk pertama kali kami tampil dan menikmati
haru biru, juga jejak kaki sang maestro masih hangat disitu, di rentang
waktu lalu.
Live Perform di Tunjungan Plaza Pada 2011, seorang sound engineer MDC FM bernama Yap Alvian Paulus menawarkan Sekaring Jagad untuk bermain dalam even yang akan diselenggarakan stasiun radio tersebut di Tunjungan Plaza, Surabaya. Tanpa ba-bi-bu, terlebih sebagai band baru yang butuh eksis, kami tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Acara tersebut Sekaring Jagad sepanggung dengan Brandon, dancer cilik yang ketika itu baru lulus dari ajang pencarian bakat di sebuah stasiun televisi swasta. Kesempatan itu tak kami sia-siakan. Sekaring Jagad tampil membawakan tiga lagu, yakni Kugadaikan Cintaku, Hong Wilaheng dan Apel. Kami begitu bersemangat ketika para pengunjung banyak yang mengapresiasi, dan seolah terkenang kembali lagu-lagu Gombloh yang pernah tenar di tahun 80an, terlebih, ada komunitas dancer yang turut berdansa saat kami melagukan lagu-lagu Gombloh. Ketika itu Sekaring Jagad masih tampil dalam format empat personil, yakni Guruh Dimas (vokal), Tato Tara (Gi...
Comments
Post a Comment